Aksi Anggota DPR Joget di Tengah Isu Naik Gaji, UAH: Tindakan yang Melanggar Hukum

2 hours ago 2

Ustaz Adi Hidayat (UAH) Aksi Anggota DPR Joget di Tengah Isu Naik Gaji, UAH: Tindakan yang Melanggar Hukum/Foto: YouTube Ustaz Adi Hidayat

Jakarta, Insertlive -

Keviralan aksi sejumlah anggota DPR RI yang joget dalam sidang tahunan MPR pada Jumat (15/8) menuai sorotan tajam warganet. Aksi tersebut menuai sorotan tajam mengingat ada isu bahwa gaji anggota DPR RI naik Rp3 juta per hari atau Rp90 juta per bulan. Namun, isu tersebut dibantah oleh Puan Maharani, Ketua DPR RI.

"Nggak ada kenaikan," kata Puan Maharani pada CNNIndonesia.

Puan menjelaskan bahwa saat ini anggota DPR tak lagi mendapat fasilitas rumah jabatan dan diganti dengan kompensasi uang rumah.


"Itu saja karena rumahnya sudah dikembalikan ke pemerintah, itu saja," bebernya.

"Setiap anggota itu, kan, mempunyai juga hak dan kewajiban untuk bisa kemudian nantinya memfasilitasi jika kemudian ada konstituen atau kemudian ada orang dari dapil datang dan lain-lain sebagainya," pungkasnya.

Sementara itu, aksi joget itu juga dikomentari oleh ustaz Adi Hidayat. Ulama yang akrab disapa UAH ini mengomentari aksi joget para anggota DPR yang dinilai melanggar hukum, norma, serta etika.

"Mohon maaf dengan kata-kata ini, tapi ketika Anda mengatakan sebagai wakil rakyat, saya wakil rakyat, kami tidak pernah mewakilkan kepada Anda untuk berbuat tindakan-tindakan yang melanggar hukum, norma, dan etika," kata UAH.

"Semoga ini bukan hanya menjadi satu berita yang ramai dan selesai, ya. Saya berharap ada koreksi internal di dalam. Perenungan mendalam dan saya mohon pada elit-elit bangsa ini bangsa mau dibawa ke mana? Negara mau diarahkan ke mana, ya? Jadi, jangan sampai rakyat hanya dijadikan objek pajak dari permainan elit-elit politik," sambungnya.


Lebih lanjut, UAH menyindir sikap para pejabat yang sering meminta bantuan ulama bila ada hal-hal gaduh yang terjadi di masyarakat.

"Dan ini mungkin statement saya yang agak tegas terkait ini. Karena Anda ketika ada gaduh di masyarakat, Anda meminta ulama tolong teduhkan, tolong bantu kami, tapi ketika kami hadir membantu, Anda berbuat ulah, dan justru masalah-masalah itu timbul dari sengketa elit di atas," imbuhnya.

"Saya mohon, ya, saya mohon mudah-mudahan Allah Swt merahmati kita semua, memaafkan kita, dan maafkan dengan kata-kata ini kalau kurang berkenan," lanjutnya.

"Tapi, mudah-mudahan, tidak ada satu pun unsur yang dimaksudkan untuk menyakiti atau juga merendahkan tidak sama sekali. Ini demi bangsa, demi negara, demi rasa hormat dan rasa cinta kita pada semua. Demikian mohon maafkan saya kalau kurang berkenan," pungkasnya.

(dis/and)

ARTIKEL TERKAIT

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Gossip