Terapkan Didikan Zaman Dulu ke Anak, Hengky Kurniawan: Kalau Gak Disiplin, Ya Tergantikan

Jakarta, Insertlive -

Hengky Kurniawan membuktikan bahwa nilai-nilai klasik dalam mendidik anak tetap relevan di era modern.

Saat ini, Hengky tengah mendampingi putranya, Bintang Pratama, yang mulai beranjak dewasa dan menunjukkan minat di dunia hiburan serta olahraga.

Ditemui di Studio Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, Hengky bercerita bahwa prinsip disiplin yang diajarkan orang tuanya dulu kini ia terapkan pada Bintang, dengan penyesuaian terhadap zaman.

"Sebenarnya ajaran zaman dulu sama sekarang masih bisa diaplikasikan. Kita pilih-pilih. Orang tua saya mengajarkan kedisiplinan. Kadang kita nggak suka, tapi disiplin itu harus-dalam kehidupan sehari-hari, seperti waktu, kebersihan, merapikan tempat tidur. Itu bagian dari kebiasaan," jelas Hengky.

Ia percaya, kedisiplinan bukan hanya mendidik karakter, tetapi juga menjadi bekal penting di dunia profesional. Hengky mengambil contoh dari industri hiburan, tempat dirinya telah lama berkecimpung.

"Kalau di dunia kerja, misalnya entertainment, setenar apa pun kita, kalau gak disiplin, pasti akan tergantikan. Karena akan menghambat produksi. Saya sendiri kalau bikin film, kalau ada pemain gak disiplin, pasti kita ganti. Itu realita," ujarnya tegas.

Meski tegas, Hengky juga melihat perkembangan minat anaknya dengan bangga. Ia menyebut Bintang tetap aktif menjalani hobinya, mulai dari musik hingga olahraga basket.

"Masih dijalanin semuanya. Dia masih konsisten. Dulu suka musik, sekarang juga. Basket juga masih. Jadi sejauh ini saya lihat masih konsisten," ungkap Hengky.

Di sisi lain, Bintang pun mengakui bahwa sang ayah adalah figur yang protektif, namun tetap memberi ruang bagi dirinya untuk tumbuh dan berekspresi.

"Papa itu sangat strict, tapi juga bijak. Kadang keras, kadang santai. Jadi aku masih bisa explore dan tetap ada batasannya," kata Bintang.

Meski ada tekanan untuk menjadi sukses, Bintang mengaku tetap memegang prinsip keseimbangan antara pendidikan dan karier. Ia tak mau memilih salah satu.

"Pendidikan itu kewajiban. Tapi karier juga penting. Jadi aku olah dua-duanya. Siapa tahu nanti yang satu nggak berhasil, masih ada pegangan lain," tutup Bintang dengan bijak.

Kisah hubungan antara Hengky dan Bintang ini menunjukkan bahwa didikan orang tua yang disiplin, bila dibalut dengan kasih sayang dan ruang eksplorasi, bisa menjadi fondasi kuat untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan seimbang.

(ikh/ikh)