Soroti Tambang di Raja Ampat, Cinta Laura: Yang Paling Bikin Aku Emosi... (Foto: Agustin Dwi Anandawati)
Jakarta, Insertlive -
Cinta Laura menjadi salah satu artis dan figur publik yang menyoroti aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Bintang film Devil on Top ini bahkan mengunggah sebuah video berisi keresahannya soal penambangan di Raja Ampat yang dijuluki Last Paradise on Earth itu.
Salah satu hal yang memicu Cinta Laura untuk bersuara terkait hal ini adalah memori indahnya saat mengunjungi Papua pada 2024. Kala itu, Cinta berkunjung ke Jayapura dan Wamena.
Dalam YouTube Daniel Mananta Network, Cinta Laura menceritakan kesan yang baik bersama masyarakat Papua.
"Mungkin yang buat aku memberikan impression yang luar biasa saat aku ke Wamena. Di situ, aku ketemu orang-orang adatnya langsung. Aku melihat cara mereka hidup, cara mereka melanjutkan tradisi dari nenek moyang mereka," cerita Cinta Laura.
"Aku melihat bagaimana warga Papua itu sangat tulus, sangat baik, hatinya penuh cinta, dan sangat meng-embrace tamu-tamu yang datang ke tanah mereka," sambungnya.
Cinta Laura lantas tidak tega dengan kenyataan bahwa masyarakat Papua harus dieksploitasi oleh negaranya sendiri.
"Karena aku sudah merasakan first hand keindahan Papua dan kemurnian orang-orangnya, aku nggak tega kalau salah satu Last Paradise on Earth ini dieksploitasi, karena ini sudah cukup," kata Cinta.
Cinta kemudian mengaku emosi dengan keserakahan orang-orang elite yang pada akhirnya merugikan masyarakat kecil.
"Yang paling bikin aku emosi adalah keserakahan orang-orang, terutama orang-orang elite. Aku nggak bilang pebisnis atau pemerintah, aku bilang ini secara general," ujarnya.
"Kita sudah hidup di masa, di mana banyak sekali orang, yang saking serakahnya, tidak tahu kapan harus berhenti, kapan harus merasa cukup," sambungnya.
Menurutnya, pemerintah dan warga elite seharusnya bekerjasama memikirkan kesejahteraan dan hak-hak masyarakat Papua.
"Kita harus mikirin, apa yang membuat mereka bahagia. Apa yang bisa menggaransi budaya mereka bisa terus berlangsung, hubungan mereka dengan leluhur mereka dan adat mereka tidak hilang hanya karena orang modern merasa bahwa gaya hidup kitalah yang benar," tuturnya.
(KHS/KHS)
Tonton juga video berikut: