Dituding Pindah Agama, Marshanda Beri Jawaban Bijak / Foto: Instagram @marshanda99
Jakarta, Insertlive -
Marshanda belakangan tengah menjadi sorotan dan perbincangan publik terkait agama yang dianutnya. Tak sedikit netizen yang menduga ia telah pindah agama.
Dugaan itu muncul usai Marshanda membagikan video dirinya melakukan ritual melukat di Bali. Seperti diketahui, ritual tersebut identik dengan keyakinan umat Hindu.
Melalui video yang diunggah di Instagram pribadinya, Marshanda menjawab pertanyaan netizen terkait agama yang dianutnya saat ini. Namun, Marshanda justru tidak memberikan jawaban secara gamblang.
Mantan istri Ben Kasyafani itu justru mengaku tak ingin membahas soal agama. Pasalnya, bagi wanita yang akrab disapa Chacha itu, setiap agama pastinya mengajarkan kebaikan.
"Pas gua bikin QnA di story ada yang nanya, 'Kak Chacha memangnya sekarang pindah agama ya?' Jawaban gua adalah, gua nggak mau ngomongin agama. Karena gua percaya yang namanya agama itu pasti mengajarkan kebaikan," buka Marshanda dalam video yang diunggahnya di Instagram.
Justru Marshanda ingin membahas soal makna spiritualitas. Marshanda menyebut ritual keagamaan yang dilakukan seseorang tak menjamin tingkat keimanan.
"Gua mau bicara soal spiritualitas. Karena ini juga roh dari keberagamaan. Menarik deh, gua lihat ya, banyak sekali orang-orang yang beranggapan, orang yang melakukan ritual agama dengan rajin, itu udah pasti adalah orang yang dianggap spiritual atau beragama bagus," tutur Marshanda.
"Padahal, that's not the case atau belum tentu. Karena kalau kita melakukan ritual, ya hanya gerakan-gerakan aja tanpa intensi, niat, dan kesungguhan, maka tidak ada nilainya," sambungnya.
Justru, Marshanda menyoroti kebiasaan sehari-hari manusia yang mencerminkan tingkat spiritualitas seseorang.
"Poin yang pengin gua angkat berikutnya adalah mengenai habit kita sehari-hari. Orang yang tidak spiritual, ciri-cirinya adalah dia adalah kita, karena kita manusia juga ya, nggak sempurna. Kita yang lagi sering komplain, kita yang tidak percaya bahwa rencana yang Allah buat untuk kita itu adalah yang terbaik. Kita yang ngeluh terus, aduh gua sial terus, aduh gua bete, aduh gua nasibnya nggak baik. Jadi kita percaya bahwa Tuhan tidak baik bagi kita," jelas Marshanda.
"Gimana caranya kita bisa melakukan aktivitas ritual-ritual yang mengagungkan kebaikan Tuhan, kalau kita nggak percaya Tuhan ngasih yang baik-baik buat kita. Spirituality adalah keberbandinglurusannya, positive thinking kita sama Allah, dan penerimaan kita terhadap hidup kita," lanjutnya.
Marshanda juga menilai, orang yang memiliki tingkat spiritualitas tinggi, tidak akan pernah memaksakan orang lain untuk mengikuti kehendaknya.
"Poin terakhir yang aku mau bahas adalah orang yang spiritual adalah orang yang tidak punya kebutuhan untuk membujuk, mengajak, dan membuat, bahkan sampai memaksakan secara halus maupun langsung orang lain untuk menjalani hidup atau punya keyakinan kayak dia," terang Marshanda.
"Orang yang spiritual tahu bahwa perbedaan itu wajar dan normal. Kalau kita mau punya influence terhadap seseorang, then do it dengan menjadi role model lewat aksi-aksi nyata," tambahnya.
Ibu satu anak itu menegaskan bahwa orang yang tidak bisa menerima perbedaan justru akan menciptakan peperangan.
"Kalau orang lain tersebut sudah siap untuk berada dalam satu frekuensi seperti kita, then they will come. Kalau nggak, itu urusan Tuhan, bukan urusan kita. Ini juga berhubungan dengan kedamaian di bumi ini," terang Marshanda.
"Karena orang yang menjadikan perbedaan sebagai alasan membenarkan peperangan, perbedaan keyakinan, gaya hidup, budaya, apapun itu. Ketika kita punya keyakinan bahwa boleh gua berperang, merasa lebih baik, merasa lebih benar, merasa lebih maju, tidak menghargai proses orang lain yang belum atau berbeda dari kita. Membuat terjadinya perang karena itu, itu bukan spiritualitas. Itu artinya kita nggak tahu Tuhan," pungkasnya.
(kpr/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading LoadingBACA JUGA
detikNetwork